Iman artinya adalah percaya dan yakin, yaitu membenarkan dan meyakini dengan hati kebenaran agama islam, mengikrarkannya dengan lisan, dan mengamalkannya dengan anggota badan. Imam al-Bukhari dari kitab shahihnya berpendapat bahwa iman adalah ucapan –yang lahir dari keyakinan hati- dan juga perbuatan, sebagaimana disinyalir dalam hadit Nabi saw.
”Islam
dibangun di atas 5 hal, yaitu syahadat bahwa tidak Tuhan selain Allah swt dan
bahwa Nabi Muhammad saw. adalah utusan Allah, mendirikan shalat, mengeluarkan
zakat, berpuasa pada bulan ramadhan, serta menunaikan ibadah haji ke Baitullah.
(HR.al-Bukhari, Muslim, dll)
Iman
seseorang bisa bertambah dan juga berkurang, iman bertambah karena sering
melakukan ibadah pembersih hati, serta iman akan berkurang karena berkurangnya
ibadah dan banyaknya maksiat dan dosa. Tidak hanya itu, ada banyak tanda dancabang iman dalam islam, di antaranya adalah sebagai berikut:
1. Cinta dan Benci Sesuatu Karena Allah swt.
Maksudnya
yaitu ketika seseorang mendasarkan berbagai hal karena Allah swt. termasuk
dalam hal perasaan, yaitu cinta dan benci. Misalnya yaitu mencintai lawan jenis
karena keimanannya, mencintai pemimpin karena keshalehannya, mencintai sebuah
hobi karena ada hubungannya dengan Allah swt. dan seterusnya. Membenci
seseorang karena dosanya, serta memuliakan seseorang karena ketaatannya.
2. Memahami Syumuliatul Islam (Bahwa Islam Mencakup Seluruh aspek kehidupan)
Memahami
syumuliatul islam (islam yang mencakup seluruh aspek kehidupan), adalah salah
satu poin penting dalam urusan iman, bahkan Imam al-Bukhari mencantumkannya
dalam pembukaan bab Iman yang menjadi pembahasan kedua setelah bab permulaan
wahyu dalam kitab shahihnya.
Tidak hanya
itu, untuk menjelaskan syumuliatul islam ini, Imam al-Bukhari Mencantumkan
kutipan surat Khalifah Umar bin Abdul Aziz kepada Gubernurnya yang bernama Adi
bin Adi sebagai pembuka pembahasan dalam bab Iman kitab shahihnya, yaitu:
Umar bin
Abdul Aziz r.a menulis surat kepada gubernurnya:
“Sesungguhnya
dalam urusan iman itu terdapat berbagai kewajiban dan syariat, hukum-hukum dan
tata cara hidup. Maka barangsiapa yang menyempurnakan semuanya, maka telah
sempurna imannya, dan barangsiapa yang tidak menyempurnakannya, maka tidak
sempurna imannya. Jika seandainya aku hidup lama, maka aku akan menjelaskan
semuanya hingga kamu sekalian bisa mengamalkannya. Jika aku mati, maka tidaklah
aku kecuali sebatas menjadi pemimpin yang perhatian dengannya”.
Dalam surat
Khalifah Umar bin Abdul Aziz r.a di atas, sangat jelas tersirat bahwa
kesempurnaan iman bergantung pada kesempurnaan pelaksanaan syariat islam dalam
berbagai aspek kehidupan, misalnya ekonomi, pendidikan, politik, gaya hidup,
dan lain-lain.
Iman juga
berarti ketenangan hati dalam keyakinan akan kebenaran ajaran islam. Selain itu,
iman juga berbentuk berbagai ibadah yang dilakukan dalam waktu-waktu tertentu,
misalnya shalat, menuntut ilmu agama, dzikir, membaca al-Quran, dan lain-lain.
Ibnu Mas’ud
r.a menyatakan bahwa yakin adalah keseluruhan dari iman, Ibnu Umar r.a
menyatakan bahwa sekali-kali seorang hamba tidak akan pernah mencapai hakikat
takwa, hingga ia terlepas dari berbagai keraguan yang ada di dalam dadanya.
Imam
al-Mujahid mengidentikkan iman dengan semua perintah dalam syariat, Ibnu Abbas
r.a menyatakan bahwa iman adalah syariat dan manhaj.
Semua
pendapat di atas menyiratkan satu hal, yaitu bahwa iman adalah meyakini
kebenaran islam dalam semua ajarannya yang mencakup seluruh aspek kehidupan,
kemudian mengamalkannya.
3. Standar Iman Yang Paling Dasar adalah melaksanakan rukun islam
Dari Ibnu Umar
r.a, Rasulullah saw. bersabda:”Islam dibangun di atas lima hal, yaitu syahadat –kesaksian-
bahwa tidak ada Tuhan selain Allah swt, dan bahwa Muhammad saw. adalah utusan
Allah, Mendirikan shalat, menunaikan zakat, berhaji, dan berpuasa di bulan
ramadhan”. (shahih al-Bukhari no.8)
4. Memahami dan Mengamalkan Cabang-cabang iman dalam Surat al-Baqarah Ayat 177
Firman Allah
swt. dalam surat al-Baqarah ayat 177:
“Bukanlah
kebaikan itu dengan hanya menghadapkan wajahmu kearah timur dan barat, akan
tetapi kebaikan itu adalah beriman kepada Allah, dan hari akhir, beriman kepada
malaikat, kitab-kitab-Nya, para nabi, dan juga memberikan sebagian harta yang
dicintai kepada kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, orang dalam perantauan,
peminta-minta, dan juga orang yang terlilit utang, mendirikan shalat,
menunaikan zakat, memenuhi janji jika berjanji, bersabar dalam kesempitan dan
kelapangan, dan juga bersabar dalam peperangan, mereka itulah orang-orang yang
benar, dan mereka itulah orang-orang yang bertaqwa”. (al-Baqarah:177)
5. Memahami dan melaksanakan cabang-cabang iman dalam surat al-Mu’minun Ayat 1-11
Dalam surat
al-Mu’minun (orang-orang yang beriman) ayat 1-11, disebutkan beberapa cabangiman, yaitu:
1) Khusyu’dalam
shalat;
2) Menjaga
diri dari hal-hal yang tidak bermanfaat;
3)
Menunaikan zakat;
4) Menjaga
kemaluan;
5) Menjaga
amanah dan janji;
6) Menjaga
shalat;
6. Memiliki Sifat Malu
Dari Abu
Hurairah r.a, Nabi saw. bersabda:”Iman itu memiliki lebih dari enam puluh cabang,
dan sifat malu adalah salah satu cabang dari iman”.(Shahih al-Bukhari no.9)
7. Menjaga Lisan dan Anggota Badan Lainnya dari Mengganggu Orang Lain
Dari
Abdullah bin Amr r.a, Nabi saw. bersabda:”Muslim yang benar adalah muslim yang
kaum muslimin di sekitarnya terjaga dari gangguan lisan dan tangannya. Dan
orang yang berhijrah dengan benar adalah orang yang berhijrah –meninggalkan-
segala hal yang dilarang oleh Allah swt.”. (Shahih al-Bukhari no.10)
Dari Abu
Musa r.a, bahwa para sahabat pernah bertanya kepada Nabi saw”Islam yang seperti
apa yang paling utama?”. Beliau saw. bersabda:”Seseorang yang kaum muslimin
terjaga dari lisan dan tangannya”. (Shahih al-Bukhari no.11)
8. Memberi Makan dan Menebarkan Salam
Dari Abdullah bin Amr r.a, bahwa suatu ketika seorang laki-laki bertanya kepada Nabi saw.:”Islam yang seperti apa yang baik?” Beliau saw. menjawab:”Memberikan makan, dan member salam kepada yang kamu kenal dan yang tidak kamu kenal”. (shahih al-Bukhari no.12)
9. Mencintai saudara sesama muslim seperti mencintai diri sendiri
Dari Anas
bin Malik r.a, Nabi saw. bersabda:”Tidaklah beriman –dengan iman yang sempurna-
seseorang di antara kamu, hingga ia mencintai untuk saudaranya, apa-apa yang ia
cintai untuk dirinya sendiri”. (Shahih al-Bukhari no.13)
10. Mencintai Nabi saw. Di atas Segalanya
Dari Abu Hurairah
r.a, Nabi saw. bersabda:”Demi Dzat yang jiwaku berada di tangan-Nya, tidaklah
beriman salah seorang di antara kamu, hingga aku lebih dicintainya daripada
orang tua dan anak-anaknya”. (Shahih al-Bukhari no.14)
Dalam
riwayat lain: “….dan juga daripada manusia seluruhnya”. (al-Bukhari no.15)
Selain 10 hal
di atas, berikut ini akan disebutkan secara ringkas mengenai cabang-cabang iman
yang disebutkan oleh Imam al-Bukhari dalam Bab Iman pada kitab shahihnya, yaitu:
1) Mencintai
Allah dan rasul-Nya lebih dari segalanya; (al-bukhari no.16).
2) Mencintai
sesama muslim karena Allah; (al-bukhari no.16)
3) Membenci
kembali kepada kekufuran, sebagai bencinya jika ia dilemparkan ke dalam api;
(al-bukhari no.16)
4) Mencintai
kaum anshar –penduduk muslim asli madinah-; (al-bukhari no.17)
5) Tidak
berbuat syirik; (al-bukhari no.18);
6) Tidak
mencuri; (al-bukhari no.18)
7) Tidak
berzinah; (al-bukhari no.18)
8) Tidak
membunuh anak sendiri; (al-bukhari no.18)
9) Tidak
memfitnah; (al-bukhari no.18)
10) Tidak
bermaksiat; (al-bukhari no.18)
11)
Mengasingkan diri untuk menghindari fitnah dunia; (al-bukhari no.19)
12) Berjihad
di jalan Allah swt; (al-bukhari no.26)
13) Haji
Mabrur; (al-bukhari no.26)
14) Tidak
mencela suami bagi wanita; ((al-bukhari no.29)
15) Berbuat
baik dan tidak membedakan saudara yang tinggal numpang dirumah; (al-bukhari
no.30)
16) Tidak
membunuh atau berniat membunuh seseorang; (al-bukhari no.31)
17) Menghindari
sifat munafik; (al-bukhari no.33)
18) Ibadah
pada malam lailatul Qadr; (al-bukhari no.35)
19) Tarawih
pada malam ramadhan; (al-bukhari no.37)
20) Bersikap
mudah dalam urusan agama –tidak mempersulit diri-; (al-bukhari no.39)
21)
Beribadah dengan rutin meskipun sedikit; (al-bukhari no.43)
22) Sering
mengucapkan “Laa Ilaaha Illallah”; (al-bukhari no.44)
23) Menjaga
Ibadah-ibadah wajib; ((al-bukhari no.46)
24) Melayat
jenazah; (al-bukhari no.47)
25) Tidak
mencaci orang lain; (al-bukhari no.48)
26) Menghindari
perselisihan sesama muslim; (al-bukhari no.49)
27) Memahami
dan mengamalkan rukun iman, rukun islam, dan ihsan; (al-bukhari bab no.37
hadits no.50)
28) Menjaga
kehalalan harta; (al-bukhari no.52)
29) Menjaga
keikhlasan niat dalam amalan; ((al-bukhari no.54)
30) Menafkahi
keluarga; (al-bukhari no.55)
31) Memberi,
Menerima dan mendengarkan nasehat; (al-bukhari bab no.42, hadits no.57 dan 58)
Posting Komentar untuk "31 Tanda Seseorang Beriman Dengan Benar | Intisari Shahih al-Bukhari Bab Iman"